Saham Baru di MSCI Small Cap: Pergerakan Harga & Potensi Cuan

Artikel.or.id JAKARTA. Morgan Stanley Capital International (MSCI) baru saja mengumumkan hasil rebalancing indeks MSCI Global Standard dan MSCI Small Cap, yang akan efektif pada 27 Agustus 2025. Perubahan ini membawa sejumlah pergeseran signifikan bagi emiten Indonesia yang tergabung dalam indeks tersebut.

Enam emiten Indonesia bergabung dengan indeks MSCI Small Cap. Mereka adalah PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT MNC Tourism Indonesia Tbk (KPIG), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). Bergabungnya emiten-emiten ini menandakan kepercayaan investor global terhadap sektor-sektor terkait di Indonesia.Aa1Izgkf

Namun, perubahan ini juga berarti pengurangan dua emiten dari indeks MSCI Small Cap. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) harus terlempar dari indeks tersebut. Hal ini tentunya akan berdampak pada portofolio investor yang mengikuti indeks MSCI Small Cap.

Reaksi pasar terhadap pengumuman MSCI ini cukup beragam. Pada perdagangan Jumat (8/8), saham ADRO, yang keluar dari MSCI Global Standard dan masuk ke MSCI Small Cap, melemah 2,94% ke level Rp 1.815 per saham pada pukul 10.20 WIB. Sebaliknya, beberapa emiten baru di MSCI Small Cap justru mengalami kenaikan. Saham AADI naik 2,46% ke Rp 7.300 per saham, KPIG meningkat 3,88% ke Rp 214 per saham, PTRO melesat 8,14% ke Rp 3.730 per saham, RATU naik 3,99% ke Rp 7.175 per saham, dan TAPG menanjak 2,07% ke Rp 1.480 per saham.

Sementara itu, MBMA dan PNLF yang dikeluarkan dari MSCI Small Cap mengalami penurunan harga saham. Saham MBMA melorot 7,76% ke level Rp 430 per saham, sedangkan PNLF turun 1,57% ke level Rp 250 per saham. Pergerakan harga saham ini mencerminkan sentimen pasar terhadap perubahan komposisi indeks MSCI.

READ :  Harga Emas Antam Turun Rp 2.000 Menjadi Rp 1.946.000 Per Gram pada Hari Ini (4/8)

Perlu diingat, perubahan komposisi indeks MSCI ini akan berlaku efektif pada 27 Agustus 2025, setelah penutupan perdagangan pada 26 Agustus 2025. Para investor perlu mempertimbangkan hal ini dalam strategi investasi mereka.

Related Post