Artikel.or.id – , Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara sigap memperketat pengawasan terhadap industri pinjaman daring (fintech lending) dan modal ventura guna mengatasi lonjakan kasus penipuan digital yang semakin merajalela. Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, menegaskan bahwa lembaganya kini fokus mengawasi secara lebih intensif kedua sektor tersebut, mengingat kerentanannya terhadap praktik fraud.
Menurut Agusman, meskipun berperan sebagai supporting system vital bagi ekosistem, industri modal ventura saat ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Kondisi ini, jelasnya, merupakan cerminan dari proses adaptasi terhadap dinamika ekonomi dan iklim investasi yang menuntut selektivitas tinggi. Ia menambahkan bahwa baik sektor pinjaman daring maupun modal ventura masih berada dalam fase penyesuaian dan penguatan fondasi demi keberlanjutan.
Menanggapi serius setiap laporan terkait fraud, OJK tidak tinggal diam. Lembaga ini telah mengimplementasikan strategi komprehensif untuk pencegahan dan penanganan, yang meliputi penguatan pengawasan melalui pemeriksaan langsung serta kunjungan mendadak ke pelaku usaha. Selain itu, perlindungan konsumen juga menjadi prioritas utama yang dioptimalkan, bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif dari praktik curang yang merugikan di sektor keuangan.
Dalam ranah penindakan, OJK tidak ragu menjatuhkan sanksi administratif yang tegas, bahkan hingga pencabutan izin usaha, terhadap entitas yang secara sah terbukti melakukan pelanggaran. Setelah izin dicabut, OJK tetap menjalankan peran pengawasan intensif terhadap seluruh proses likuidasi untuk memastikan kepatuhan dan kejelasan.
Guna menjamin integritas dan kapabilitas, OJK juga secara rutin melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap pihak-pihak utama di industri. Hal ini memastikan bahwa hanya individu yang berbekal integritas tinggi dan kualifikasi mumpuni yang dapat menduduki posisi strategis. Tak hanya itu, kerja sama dengan aparat penegak hukum terus diperkuat untuk menindak tegas para pelaku kejahatan keuangan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Sebagai upaya preventif, penguatan regulasi terus diintensifkan demi mencegah kasus fraud berulang. Seluruh serangkaian langkah strategis ini, sebagaimana disampaikan Agusman, merupakan cerminan kuat dari komitmen OJK dalam menjaga integritas dan stabilitas sektor jasa keuangan. Ini menjadi krusial di tengah tantangan yang kian meningkat, baik dari risiko kejahatan digital maupun proses adaptasi industri pembiayaan alternatif yang masih bergerak lambat.
Pilihan editor: Siapa Untung Impor Ompreng MBG
