Advertisement

MTEL Terbang? Intip Rekomendasi Saham Dayamitra Telekomunikasi dari Analis!

Advertisement

Aa1Foimj

Artikel.or.id JAKARTA. Ekspektasi pemangkasan suku bunga pada tahun ini dipandang sebagai katalis positif yang signifikan bagi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Penurunan suku bunga berpotensi besar untuk menekan beban bunga perseroan, yang secara langsung akan berdampak pada peningkatan profitabilitas.

Harry Su, Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas Indonesia, mengamati bahwa tren suku bunga yang lebih rendah telah memberikan efek positif yang nyata bagi kinerja MTEL. “Hal ini jelas tercermin dari kontribusi biaya bunga terhadap pendapatan yang menunjukkan penurunan pada kuartal kedua tahun ini,” ungkap Harry kepada Kontan, Kamis (14/8/2025).

Secara lebih rinci, kontribusi biaya bunga terhadap pendapatan MTEL menyusut menjadi 11,5% pada kuartal II-2025, sebuah perbaikan yang signifikan dari posisi 13,3% pada kuartal I-2025.

Kinerja Mitratel (MTEL) Didukung Ekspansi Menara, Begini Rekomendasi Sahamnya

Pada periode kuartal II-2025, laba bersih MTEL berhasil mencapai Rp 568 miliar, menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 7,9% secara kuartalan (QoQ) dan 4,6% secara tahunan (YoY). Harry Su menjelaskan bahwa pencapaian laba ini tidak terlepas dari penurunan biaya pendanaan yang sejalan dengan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) pada periode tersebut.

Advertisement
Advertisement

Proyeksi ke depan menunjukkan bahwa profitabilitas MTEL berpotensi terus meningkat, seiring dengan adanya ekspektasi lanjutan pemangkasan suku bunga acuan. Hal ini diharapkan akan semakin memperkuat fundamental keuangan perseroan.

Namun demikian, Harry Su tetap menyarankan para investor untuk mencermati risiko price war atau perang harga yang mungkin terjadi dalam industri telekomunikasi yang sangat kompetitif. “Perang harga dapat membatasi kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan belanja modal (capex) untuk ekspansi menara dan meningkatkan penetrasi pasar,” tuturnya.

READ :  Penghapusan Beras Medium-Premium: Ombudsman Ungkap Dampak & Kekhawatiran

Kenaikan Kinerja dan Rencana Buyback Jadi Penggerak Saham MTEL

Kendati demikian, Harry Su mengekspektasikan bahwa pertumbuhan pendapatan MTEL yang saat ini cenderung mendatar akan menunjukkan pemulihan signifikan pada tahun 2026. Pemulihan ini dipicu oleh proyeksi kenaikan purchasing power masyarakat dan peningkatan ARPU (pendapatan rata-rata per pelanggan) perusahaan. “Kondisi ini pada gilirannya akan mendorong pemulihan permintaan untuk menara dan infrastruktur serat optik,” jelas Harry.

Berdasarkan analisis prospek tersebut, Harry Su merekomendasikan untuk membeli saham MTEL dengan target harga optimis di Rp 780 per saham, menandakan keyakinannya terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Advertisement

Related Post