Sebanyak 400 pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia turut serta dalam pergelaran akbar Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025. Acara belanja yang sangat dinantikan ini akan berlangsung selama 11 hari penuh, dimulai pada 14 hingga 24 Agustus 2025, menjanjikan pengalaman belanja yang meriah dan penuh penawaran menarik.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonsus Widjaja, mengungkapkan harapannya agar perhelatan ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri retail nasional. Momen ISF 2025 sangat strategis untuk mendongkrak konsumsi masyarakat, terutama karena diselenggarakan setelah periode low season pasca-Ramadan dan Idul Fitri. “Selain menjadi bagian dari perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Indonesia Shopping Festival ini juga diharapkan mampu menopang sektor retail di periode low season kedua ini,” ujar Alphonsus saat memberikan sambutan di Lippo Mall Nusantara, Kamis, 14 Agustus 2025.
Alphonsus menjelaskan bahwa Indonesia umumnya memiliki dua momen peak season atau musim puncak belanja. Periode awal tahun didominasi oleh Ramadan dan Idul Fitri, sementara momen puncak berikutnya biasanya terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Saat ini, industri retail memang sedang menghadapi periode yang cenderung sepi setelah berakhirnya masa libur sekolah di bulan Juli. Untuk mengatasi tantangan ini, APPBI berkomitmen kuat untuk menghadirkan berbagai promo belanja istimewa guna mengisi kekosongan konsumsi menjelang akhir tahun.
Lebih lanjut, Alphonsus juga menyoroti fenomena ‘rombongan jarang beli’ (rojali) dan ‘rombongan hanya bertanya’ (rohana) yang seringkali muncul di pusat perbelanjaan. Ia menegaskan bahwa keberadaan rojali dan rohana bukanlah hal baru dan merupakan fenomena wajar. Menurutnya, ini sejalan dengan transformasi fungsi pusat perbelanjaan yang kini tidak hanya menjadi tempat untuk berbelanja, tetapi juga sebagai destinasi hiburan, edukasi, sosial, dan budaya. “Ada fungsi edukasi, pendidikan, fungsi hiburan, entertainment, fungsi sosial, budaya, dan sebagainya. Jadi, yang datang ke pusat perbelanjaan bukan semata-mata hanya untuk belanja,” tuturnya.
Alphonsus menyatakan bahwa fenomena rojali dan rohana tidak perlu dikhawatirkan selama masyarakat masih antusias untuk mengunjungi pusat perbelanjaan. Ia optimistis bahwa fenomena ini akan berkurang secara otomatis menjelang peak season berikutnya. Dengan keyakinan tersebut, Alphonsus menargetkan ISF 2025 dapat menghasilkan transaksi fantastis sebesar Rp 23,32 triliun selama 14 hari pelaksanaannya. “Insya Allah tercapai, saya kira karena pemerintah telah mengumumkan juga pertumbuhan ekonomi di triwulan II sebesar 5,12 persen,” tambahnya, menunjukkan optimisme yang kuat terhadap daya beli masyarakat.
Festival belanja tahunan yang digagas oleh APPBI ini menyuguhkan penawaran menggiurkan berupa diskon produk hingga 80 persen di berbagai gerai yang berpartisipasi. Selain itu, pengunjung memiliki kesempatan emas untuk memenangkan hadiah undian berupa mobil listrik yang ramah lingkungan. Untuk mengikuti undian berhadiah ini, pengunjung hanya perlu melakukan transaksi minimal Rp 100 ribu di mal-mal peserta ISF. Struk belanja tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan satu kesempatan undian, yang nomornya akan dikirimkan melalui email.
Periode undian belanja ini berlangsung dari 1 hingga 24 Agustus 2025. Para pemenang undian akan diumumkan secara resmi pada momen penutupan Indonesia Shopping Festival 2025 di Summarecon Mall Serpong pada 28 Agustus 2025. Alphonsus berharap, penawaran diskon besar yang dihadirkan dalam ISF 2025 dapat secara efektif menggerakkan konsumsi masyarakat, khususnya dari segmen menengah ke bawah. “Mumpung barang-barang lebih terjangkau sekarang, selama tanggal 14 sampai dengan tanggal 24 Agustus, silakan berbelanja sebanyak mungkin,” ajaknya, menyerukan agar masyarakat memanfaatkan kesempatan langka ini untuk memenuhi kebutuhan belanja mereka.
Pilihan Editor: Apa Isi Buku Putih AI yang Dibuat Pemerintah
