IHSG Melonjak 0,78%! INKP, BRPT, EXCL Jadi Top Gainers

Artikel.or.id  JAKARTA. IHSG mengawali perdagangan Jumat (8/8/2025) dengan performa positif, melesat di zona hijau sepanjang sesi pertama. Kenaikan ini menunjukkan sentimen pasar yang optimis di tengah dinamika pasar regional yang beragam.

Berdasarkan data RTI, IHSG berhasil mencatatkan kenaikan 0,78% atau 58,537 poin, menutup sesi pertama di level 7.548,720. Aktivitas perdagangan terbilang cukup tinggi, dengan 223 saham mengalami penguatan, 360 saham melemah, dan 208 saham stagnan. Total volume perdagangan mencapai 18,78 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,3 triliun.

Tujuh sektoral indeks menjadi penggerak utama kenaikan IHSG pada sesi pagi. Kenaikan paling signifikan terlihat pada sektor energi (IDX-Energy) yang melonjak 2,69%, diikuti sektor industri (IDX-Industry) dengan kenaikan 2,20%, dan sektor keuangan (IDX-Finance) yang naik 0,83%. Performa sektor-sektor ini mengindikasikan optimisme investor terhadap prospek beberapa sektor unggulan di Indonesia.

Beberapa saham LQ45 mencuri perhatian dengan pergerakan signifikan. Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) memimpin dengan kenaikan 8,45% ke level Rp 8.025. Kemudian, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 4,62% ke Rp 2.490, dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) mengalami kenaikan 3,56% ke Rp 2.620.

Di sisi lain, beberapa saham LQ45 lainnya mengalami penurunan. PT Medeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatatkan penurunan terbesar dengan koreksi 6,90% ke level Rp 432. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) turun 3,23% ke Rp 1.200, sementara PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengalami penurunan 3,21% ke Rp 1.810.

Pergerakan IHSG ini terjadi di tengah dinamika pasar Asia-Pasifik yang variatif. Bursa Jepang menorehkan prestasi gemilang dengan Nikkei 225 yang melonjak lebih dari 2% dan Topix yang menembus level 3.000 untuk pertama kalinya. Kenaikan ini didorong oleh kinerja kuartalan SoftBank yang melampaui ekspektasi, sehingga sahamnya mencetak rekor baru.

READ :  IRRA Cetak Rekor! Laba Semester I 2025 Meroket 201%

Sebaliknya, bursa India menunjukkan pelemahan di awal perdagangan. Hal ini disebabkan oleh kebijakan tarif impor 50% dari AS yang berdampak negatif pada sentimen investor. Indeks Nifty 50 turun 0,31%, dan Sensex terkoreksi 0,18% pada pukul 09.30 waktu setempat. Perbedaan kinerja pasar regional ini menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham di berbagai negara.

BRPT Chart by TradingView

Related Post