CTRA Terbang Tinggi! Saham CTRA Jadi Top Gainers LQ45, Ini Analisanya

Advertisement

Bb1Ehnoz

Artikel.or.id

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan sejarah baru pada penutupan transaksi perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025, dengan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. IHSG berhasil menguat sebesar 1,3%, mengakhiri perdagangan di level impresif 7.892,911.

Pergerakan positif IHSG ini didukung oleh mayoritas saham yang bergerak menguat. Data dari RTI menunjukkan bahwa sebanyak 346 saham berhasil naik, sementara 280 saham melemah, dan 173 saham lainnya terpantau stagnan. Aktivitas perdagangan juga terpantau sangat aktif dengan total volume mencapai 36,5 miliar saham, dengan nilai transaksi yang substansial sebesar Rp 10,8 triliun.

Di tengah euforia IHSG yang mencapai rekor, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) tampil sebagai salah satu bintang utama. Emiten properti ini melonjak signifikan sebesar 7% dan ditutup di harga Rp 1.070 per saham, menjadikannya ‘top gainers’ di indeks LQ45. Kinerja gemilang CTRA ini menarik perhatian pelaku pasar.

Berikut adalah rincian pergerakan saham CTRA sepanjang sesi perdagangan kemarin:

Advertisement
  • Harga pembukaan: Rp 1.000
  • Harga tertinggi: Rp 1.090
  • Harga terendah: Rp 995
  • Harga penutupan: Rp 1.070

Rugi Bersih Makin Menyusut, Cek Rekomendasi Saham GOTO

Kinerja CTRA Dukung Penguatan Saham

Advertisement

Kenaikan harga saham CTRA yang perkasa ini sejalan dengan kinerja keuangan positif yang ditunjukkan perusahaan sepanjang semester I 2025. Laporan keuangan menunjukkan performa yang solid, menjadi pendorong utama kepercayaan investor terhadap saham properti ini.

PT Ciputra Development Tbk berhasil membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 5,88 triliun per semester I 2025. Angka ini melonjak 16,76% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 5,03 triliun per semester I 2024.

Secara lebih rinci, kontribusi terbesar datang dari segmen penjualan aset hunian, apartemen, dan perkantoran yang menyumbang Rp 4,74 triliun. Sementara itu, sisanya sebesar Rp 1,13 triliun berasal dari segmen pendapatan usaha lainnya.

READ :  MBMA Anjlok! Transaksi Rp 230 Miliar, Ini Penyebab Saham Tergelincir

Meskipun beban pokok penjualan dan beban langsung turut meningkat menjadi Rp 3,08 triliun per akhir Juni 2025 dari Rp 2,58 triliun per akhir Juni 2024, perusahaan tetap mampu mempertahankan margin keuntungan yang sehat.

Alhasil, laba kotor CTRA tercatat sebesar Rp 2,79 triliun sepanjang semester I 2025, menunjukkan kenaikan 14,22% yoy dari Rp 2,44 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba kotor ini mencerminkan efisiensi operasional dan kekuatan bisnis perusahaan.

Tonton: Pasar Masih Euforia Terhadap Saham Baru MSCI, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Puncaknya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau laba bersih, melesat menjadi Rp 1,23 miliar sepanjang Januari-Juni 2025. Angka ini merupakan lonjakan signifikan sebesar 20,01% yoy dibandingkan dengan Rp 1,02 triliun pada semester I tahun lalu. Dengan pencapaian ini, laba per saham dasar juga meningkat menjadi Rp 67 per semester I 2025, dari sebelumnya Rp 56 di semester I 2024.

Advertisement

Related Post

Advertisement