GOTO Yakin Raup Rp 1,6 Triliun EBITDA: Analis Ungkap Strateginya!

Advertisement

Aa1Kh78Y

Artikel.or.id JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil mengukir sejarah dengan mencatat EBITDA Grup yang disesuaikan positif selama tiga kuartal berturut-turut. Puncaknya, pada kuartal II-2025, EBITDA Grup yang disesuaikan GOTO menorehkan rekor tertinggi, menandai titik balik yang signifikan dalam perjalanan finansial perusahaan.

Dalam periode April–Juli 2025, EBITDA Grup yang disesuaikan GOTO melonjak impresif hingga mencapai Rp 427 miliar. Angka ini menunjukkan pembalikan luar biasa dari posisi negatif Rp 85 miliar pada periode yang sama di tahun 2024. Lebih lanjut, untuk rentang waktu enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025, EBITDA Grup yang disesuaikan GOTO tercatat sebesar Rp 820 miliar, jauh lebih baik dibandingkan minus Rp 231 miliar per Juni 2024.

Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho, menyatakan bahwa pencapaian ini didorong oleh kombinasi pertumbuhan pendapatan yang kuat dan peningkatan efisiensi biaya di seluruh lini ekosistem GOTO. “Seiring dengan skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas,” jelas Simon, Rabu (13/8/2025), menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap fundamental bisnis yang sehat.

Cetak Rekor Lagi, GOTO Catatkan EBITDA Positif di Kuartal II 2025

Melihat performa positif di paruh pertama tahun ini, manajemen GOTO dengan yakin menegaskan kembali pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025, diproyeksikan berada di kisaran Rp 1,4 triliun hingga Rp 1,6 triliun. Proyeksi ini mencerminkan optimisme perusahaan terhadap keberlanjutan tren positif.

Advertisement
Advertisement

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menambahkan bahwa proyeksi ini didasarkan pada kondisi pasar terkini dan merupakan estimasi awal GOTO, yang tentunya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko. “Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja tersebut sejalan dengan upaya GOTO untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan,” ujar Patrick. Ia juga menekankan bahwa investasi GOTO dalam infrastruktur teknologi, termasuk migrasi cloud dan pengembangan kecerdasan buatan (AI), telah mengatasi berbagai hambatan dan menempatkan GOTO pada posisi strategis yang siap untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

READ :  Rekomendasi Saham PANI, PGEO, TOBA Hari Ini: Analisis Teknikal Mirae!

Terpangkas 74%, Rugi Bersih GOTO Tersisa Rp 742 Miliar pada Semester I-2025

Selain kinerja EBITDA yang cemerlang, laporan keuangan GOTO per Juni 2025 juga menunjukkan peningkatan signifikan pada pendapatan bersih. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 8,55 triliun, meningkat 10,62% secara tahunan (Year on Year/YoY) dari Rp 7,73 triliun. Dari sisi operasional, GOTO berhasil menekan kerugian usaha secara drastis, mencapai Rp 171,59 miliar di paruh pertama 2025, penyusutan sekitar 90% YoY dari Rp 1,72 triliun di semester I-2024. Alhasil, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GOTO menyusut signifikan sebesar 78,51% secara tahunan menjadi Rp 580,01 miliar di semester I-2025, dari semula Rp 2,69 triliun.

GOTO Chart by TradingView

Advertisement

Related Post

Advertisement