Rupiah Terancam Melemah? Intip Proyeksi Kurs Rupiah 12 Agustus!

Aa1Ju3En

Artikel.or.id JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025. Prediksi ini muncul setelah mata uang Garuda mengawali pekan dengan performa penguatan yang cukup signifikan.

Pada perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, rupiah menunjukkan kekuatannya. Mengutip data Bloomberg, rupiah spot berhasil menguat tipis 0,08% ke level Rp 16.280 per dolar AS. Sementara itu, berdasarkan referensi Jisdor BI, rupiah juga tercatat menguat 0,08% ke level Rp 16.299 per dolar AS. Bahkan, ada laporan yang menunjukkan bahwa rupiah Jisdor tampil lebih perkasa dengan penguatan 0,28% menuju level Rp 16.253 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin, setelah sempat dibuka menguat di level Rp 16.250 per dolar AS.

Penguatan rupiah ini, menurut pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi, didorong oleh pelemahan dolar AS. Pelemahan tersebut dipicu oleh sentimen ‘gencatan senjata’ tarif AS-Tiongkok. Ibrahim menjelaskan bahwa tarif yang mengendalikan peningkatan bea masuk ini dijadwalkan akan berakhir pada 12 Agustus.

Meskipun pasar global menaruh harapan besar agar gencatan senjata tarif ini dapat diperpanjang, ketidakpastian mengenai hasilnya masih terus berlanjut. Hal ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan pasar mata uang.

Lebih lanjut, Ibrahim Assuaibi juga mencermati lonjakan ekspor Tiongkok pada Juli lalu yang mencapai 7,2% secara tahunan (year-on-year). Data ini mengindikasikan bahwa para eksportir Tiongkok bergegas mengirimkan barang sebelum potensi penerapan tarif baru. Selain itu, AS sendiri telah menerapkan tarif timbal balik baru pada 7 Agustus, yang menargetkan barang-barang dari negara-negara dengan bea masuk hingga 50%.

Untuk perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Rentang pergerakan rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 16.270 – Rp 16.320 per dolar AS.

READ :  MBMA Anjlok! Transaksi Rp 230 Miliar, Ini Penyebab Saham Tergelincir

Related Post