Artikel.or.id JAKARTA. Pasar aset kripto di Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi kripto hingga Juni 2025 mencapai angka yang fantastis: Rp 32,31 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan minat yang semakin besar terhadap aset digital di Tanah Air.
Tidak hanya nilai transaksinya, jumlah pengguna kripto di Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan. Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, mengungkapkan jumlah konsumen kripto naik 5,18% menjadi 15,85 juta pada Juni 2025, meningkat dari 15,07 juta pada Mei 2025. Tren positif ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto yang semakin tumbuh.
“Sehubungan dengan perkembangan kripto di Indonesia per Juni 2025, tercatat jumlah konsumen berada dalam tren peningkatan, yaitu mencapai 15,85 juta,” ujar Hasan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Juli 2025, Senin (4/8/2025). Hasan menambahkan bahwa tren ini mencerminkan kepercayaan konsumen yang tinggi dan kondisi pasar yang terjaga dengan baik.
OJK sendiri terus memperkuat pengawasan di sektor ini. Sebagai bagian dari upaya tersebut, pada Rabu (30/7), OJK menandatangani addendum Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk pengalihan dokumen dan data terkait produk derivatif aset keuangan digital, termasuk aset kripto. Langkah ini merupakan bagian dari proses peralihan pengawasan dari Bappebti ke OJK.
“Hal ini dilakukan untuk memperkuat fondasi ekosistem aset keuangan digital dan aset kripto nasional, serta menyempurnakan proses peralihan tugas pengawasan dari Bappebti kepada OJK,” jelas Hasan. Dengan semakin kuatnya pengawasan, diharapkan pasar kripto di Indonesia akan semakin aman dan terpercaya bagi para investor.
5 Negara Bebas Pajak Kripto pada 2025, Ini Daftarnya!
Arkham Intelligence Ungkap Peretasan Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah US$ 3,5 Miliar
